Plastik yang tidak bisa didaur ulang adalah masalah besar yang sering kali kita anggap remeh, loh!. Banyak orang masih belum sadar kalau beberapa jenis plastik justru susah banget di proses kembali dan bisa mencemari lingkungan dalam waktu yang lama.
Jadi, penting banget buat kita mengenali jenis-jenis yang nggak bisa didaur ulang supaya bisa lebih bijak dalam memilah sampah. Penasaran apa aja plastik yang nggak bisa di daur ulang? Yuk, kita bahas lebih dalam!
Apa Itu Plastik yang Tidak Bisa Didaur Ulang?
Plastik yang tidak bisa di daur ulang adalah jenis plastik yang sulit di olah kembali menjadi produk baru. Hal ini karena sifat kimia atau struktur plastik tersebut yang nggak memungkinkan untuk di proses ulang. Plastik-plastik ini sering kali malah malah berakhir jadi sampah yang menumpuk di tempat pembuangan akhir (TPA), mencemari lingkungan, dan membutuhkan waktu sangat lama untuk terurai.
Biasanya, plastik yang tidak bisa di daur ulang itu punya kode 3 (PVC), 6 (PS), dan 7 (plastik lainnya). Jadi, penting banget buat kita mengenali kode-kode ini agar kita bisa lebih bijak dalam memilah sampah.
1. Kenalan dengan Plastik PVC (Kode 3)
Plastik PVC (Polyvinyl Chloride) adalah salah satu jenis plastik yang paling sulit di daur ulang. Biasanya, plastik ini di gunakan buat kemasan produk kecantikan, mainan, dan beberapa jenis pipa. Salah satu masalah dengan plastik PVC adalah proses daur ulangnya yang memerlukan teknologi khusus, dan sayangnya, nggak semua tempat daur ulang bisa menangani PVC ini.
Kenapa PVC susah didaur ulang? Karena PVC mengandung bahan kimia yang berbahaya, dan saat di panaskan atau di proses ulang, bisa menghasilkan zat-zat yang mencemari lingkungan. Makanya, plastik ini harus lebih hati-hati dalam penggunaannya.
2. Plastik PS (Kode 6) Juga Tergolong Sulit Di daur Ulang
Nah, selain PVC, ada juga plastik dengan kode 6, yaitu polystyrene (PS). Plastik ini banyak di gunakan dalam kemasan sekali pakai, seperti wadah makanan styrofoam atau cangkir plastik. Sayangnya, plastik PS juga sulit banget di daur ulang.
Kenapa? Karena struktur polystyrene yang rapuh dan ringan membuatnya sulit untuk di proses kembali menjadi bahan baru. Plastik ini cenderung rusak atau pecah saat di cacah, dan prosesnya pun nggak efisien.
3. Plastik Kode 7: Plastics Lainnya
Plastik dengan kode 7, yang merupakan kategori “lain-lain”, adalah plastik campuran yang memiliki berbagai macam bahan baku. Biasanya, plastik ini di gunakan untuk barang-barang seperti botol plastik berbentuk keras dan wadah makanan tahan panas. Karena campuran bahan-bahan yang berbeda, proses daur ulangnya sangat kompleks dan tidak banyak tempat daur ulang yang bisa menerima jenis plastik ini.
Meskipun beberapa dalam kategori kode 7 bisa di daur ulang, namun sebagian besar tidak. Hal ini membuat plastik kode 7 menjadi salah satu penyumbang sampah yang cukup besar di lingkungan.
Peran Mesin dalam Pengelolaan Sampah
Mesin pencacah plastik punya peran penting dalam pengolahan sampah plastik, termasuk yang bisa di daur ulang. Mesin ini bisa mencacah plastik menjadi potongan-potongan kecil yang lebih mudah di olah lagi.
Namun, untuk plastik yang sulit di daur ulang, mesin pencacah hanya bisa membantu dalam proses pemisahan dan pengecilan ukurannya. Mesin pencacah akan memisahkan plastik berdasarkan jenis dan kode plastik, lalu memotongnya menjadi serpihan yang lebih kecil.
Meskipun plastik yang sulit di daur ulang tetap berisiko menimbulkan masalah, namun mesin pencacah tetap membantu agar proses daur ulang jadi lebih terorganisir.
Kesimpulan
Meski plastik yang tidak bisa di daur ulang menjadi tantangan besar bagi lingkungan, kita tetap bisa berusaha untuk mengurangi dampaknya.
Mulailah dengan lebih teliti dalam memilih plastik yang kita gunakan, hindari plastik yang sulit di daur ulang, dan pastikan sampah plastik kita di kelola dengan baik.
Jadi, yuk mulai sekarang lebih bijak dalam memilih dan mengelola sampah plastik! Dengan sedikit usaha, kita bisa membantu bumi kita jadi lebih bersih dan sehat.
Arka gilang pratama 
devina