Cara Pemberian Silase pada Ternak

Silase menjadi pilihan pakan berkualitas tinggi bagi ternak karena kaya nutrisi dan tahan lama. Cara pemberian silase pada ternak harus dilakukan dengan cara yang tepat agar manfaat nutrisinya maksimal dan tidak menimbulkan masalah kesehatan pada hewan.

Selain memilih silase yang berkualitas, peternak juga harus menyesuaikan jumlah pemberian dengan kebutuhan ternak. Setiap jenis ternak memiliki porsi silase yang berbeda, tergantung pada sistem pencernaan dan kebutuhan nutrisinya.

Pentingnya Pemberian Silase yang Tepat

Silase menjadi salah satu alternatif pakan ternak yang memiliki kandungan nutrisi tinggi dan daya simpan lama. Peternak sering menggunakan silase sebagai cadangan pakan saat musim kemarau atau ketika ketersediaan hijauan segar berkurang.

Peternak harus memahami cara pemberian silase yang benar agar ternak dapat mencernanya dengan baik dan mendapatkan manfaat nutrisi secara optimal. Jika peternak memberikan silase dalam jumlah yang berlebihan atau dalam kondisi yang tidak layak, ternak bisa mengalami gangguan pencernaan seperti kembung atau diare.

1. Menyiapkan Silase Sebelum Diberikan

Peternak harus memastikan silase dalam kondisi baik sebelum memberikannya kepada ternak. Silase berkualitas memiliki warna hijau kecoklatan, aroma segar seperti tape, serta tekstur lembut dan tidak berlendir. Jika silase berbau busuk atau berjamur, segera buang karena bisa membahayakan kesehatan ternak.

Selain itu, peternak perlu menyesuaikan jumlah silase sesuai dengan jenis dan kebutuhan ternak. Ternak ruminansia seperti sapi dan kambing bisa mengonsumsi silase lebih banyak dibandingkan ternak monogastrik seperti ayam atau babi.

2. Memberikan Silase dengan Cara yang Tepat

Peternak sebaiknya memperkenalkan silase secara bertahap kepada ternak yang belum terbiasa. Mulailah dengan mencampurkan sedikit silase ke dalam pakan hijauan, lalu tingkatkan jumlahnya perlahan-lahan. Dengan cara ini, ternak bisa beradaptasi tanpa mengalami stres pencernaan.

Sebelum memberikan silase, peternak perlu mengangin-anginkannya selama 15โ€“30 menit. Langkah ini membantu mengurangi kadar gas yang terbentuk selama fermentasi dan membuat silase lebih aman untuk dikonsumsi. Jangan memberikan silase yang masih terlalu asam atau memiliki bau menyengat karena bisa menyebabkan gangguan pencernaan.

3. Menentukan Dosis Silase Sesuai Jenis Ternak

Setiap jenis ternak memiliki kebutuhan silase yang berbeda. Peternak sapi perah bisa memberikan silase sebanyak 30โ€“40% dari total pakan hijauan harian. Untuk sapi potong, peternak bisa meningkatkan jumlahnya hingga 50% agar pertumbuhan bobot badan lebih cepat.

Kambing dan domba bisa mengonsumsi silase sekitar 20โ€“30% dari total pakan hijauan. Peternak sebaiknya menambahkan jerami atau rumput kering sebagai sumber serat tambahan agar sistem pencernaan ternak tetap sehat.

4. Memanfaatkan Silase untuk Meningkatkan Produktivitas

Silase membantu ternak mendapatkan energi lebih tinggi dari hijauan segar. Peternak sapi perah bisa meningkatkan produksi susu dengan memberikan silase secara rutin. Pada sapi potong, silase mempercepat pertumbuhan bobot badan sehingga masa panen lebih singkat.

Selain itu, peternak bisa menyimpan silase dalam waktu lama tanpa kehilangan banyak nutrisi. Dengan cara ini, peternak tetap memiliki cadangan pakan saat musim kemarau atau ketika hijauan segar sulit ditemukan.

5. Menghindari Kesalahan dalam Pemberian Silase

Peternak harus menghindari pemberian silase yang sudah rusak atau berjamur. Silase yang terkontaminasi jamur bisa menyebabkan keracunan pada ternak. Jika menemukan bagian silase yang berjamur, peternak sebaiknya segera membuangnya agar tidak mencampuri pakan yang masih layak konsumsi.

Selain itu, peternak sebaiknya tidak memberikan silase dalam jumlah berlebihan dalam satu kali pemberian. Konsumsi silase yang terlalu banyak bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti kembung atau asidosis.

Kesimpulan

Pemberian silase pada ternak harus dilakukan dengan cara yang tepat agar ternak mendapatkan manfaat nutrisi secara optimal. Peternak harus memastikan silase berkualitas baik, diberikan dalam jumlah yang sesuai, dan dicampur dengan pakan lain untuk menjaga keseimbangan nutrisi.

Selain itu, penggunaan Mesin Pencacah Rumput dapat membantu peternak dalam proses pembuatan silase yang lebih efisien. Mesin ini memungkinkan pencacahan hijauan menjadi lebih halus dan merata, sehingga fermentasi dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan silase berkualitas tinggi.

By Makayla

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *